Syiar Ramadhan, BAZNAS Trenggalek Siapkan 21 Da'i


Trenggalek.CERITARELAWAN.id -Plt.Bupati Trenggalek H.Moch Nur Arifin melepas Santri Da'i Pondok Ramadhan 1440 H di Pendhapa Manggala Praja Nugraha, Kamis (2/5). Pelepasan Santri Da'i ditandai dengan pemakaian kemeja oleh Plt.Bupati kepada perwakilan santri yang dilanjutkan oleh seluruh santri lainnya.

Santri Da'i yang dilepas oleh Plt.Bupati malam ini berjumlah 21 orang, nantinya mereka akan diterjunkan di 10 titik di wilayah Kabupaten Trenggalek untuk melaksanakan beberapa kegiatan Pondok Ramadhan di wilayahnya masing-masing.

Program Santri Da'i Pondok Ramadhan ini merupakan hasil kerjasama dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Trenggalek bersama Ponpes Hidayatut Thullab dan PC.GP Ansor Trenggalek. 

Ketua Baznas Trenggalek H.Mahsun Ismail menerangkan Baznas Kabupaten Trenggalek akan meneruskan program yang sudah cukup lama diselenggarakan. Dilokasi yang ditentukan, para santri tidak hanya mengajari ngaji anak-anak, akan tetapi juga mengajari orang tua untuk belajar ilmu agama lebih dalam di bulan suci ini. Disamping itu para santri da'i nanti ini sekaligus juga akan ada yang bertugas menjadi imam tarawih di lokasi Pondok Ramadhan.

Sementara itu Plt.Bupati Trenggalek Nur Arifin dalam sambutannya mengapresiasi Baznas Trenggalek yang terus beristiqomah melanjutkan program Pondok Ramadhan. Dikatakan oleh Plt.Bupati lewat adanya program Pondok Ramadhan ini membuktikan bahwa Baznas saat ini tidak hanya menanggulangi kemiskinan yang materiil, tetapi juga menangani fakir ilmu dan pendidikan agama. Ditambahkan olehnya sedekah bukan hanya materi akan tetapi sedekah juga bisa dirupakan berupa sedekah ilmu. "Pekerjaan kalian ini pekerjaan yang paling mulia yang kebetulan bulannya di bulan mulia. Setiap langkah setiap ucapan setiap tindakan yang kita lakukan selama Ramadhan dicatat sebagai pahala yang berlipat oleh Allah SWT," tutur Plt.Bupati Nur Arifin. "Jadi besok tahun depan harus ditingkatkan, jangan hanya 21 titik tapi kalau bisa di kecamatan-kecamatan yang minim sekali pondok pesantren kalau bisa diterjunkan," pungkasnya.