PMI NTB Adakan Pelatihan Epidemic Control for Volunteer Dukungan IFRC


CERITARELAWAN.id, MATARAM - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lombok Utara terus meningkatkan Kapasitas dengan mengirim 3 (tiga) Relawan Bidang Layan Kesehatan beberapa hari yang lalu dengan mengikuti Pelatihan yang diadakan oleh Palang merah Indonesia (PMI) NTB Dukungan dari IFRC. 

Ahmad Sofian Humas PMI Lombok Utara kepada CERITARELAWAN.id mengatakan kegiatan ini di lakukan dari tanggal 24 - 28 Oktober tempat Hotel Fave Kota Mataram Nusa tenggaraBarat.

Ahmad mengungkapkan Pelatihan EVC ( Epidemic Control for Volunteer ). Pelatihan ini diikuti 7 Kabupaten Kota dan Provinsi yang ada di Provinsi NTB.diantaranya PMI Kabupaten Lombok Utara, PMI Kabupaten Lombok Timur, PMI Kabupaten Lombok Tengah, PMI Kabupaten Lombok Barat, PMI Kota Mataram, PMI Sumbawa, PMI Sumbawa Barat. Dan dan perwakilan PMI Provinsi NTB.

Latar belakang diadakan kegiatan ini adalah Eidemi dan pandemi bersekala besar merupakan ancaman serius tidak hanya untuk kesehatan global tetapi juga negara, masyarakat dan individu dalam upaya untuk mencapai ketahanan terhadap resiko kesehatan. Epidemi dan pandemi mempengaruhi semua sektor, berdampak pada layanan kesehatan rutin, ketahanan ekonomi dan pangan, perdagangan , pendidikan ketertiban sipil, komunikasi, transportasi dan banyak area kehidupan lainnya. Ancaman penyakit menular yang mencul, termasuk penyebab zoonosis, dan meningkatnya prevalensi penyakit sebelumnya dikontrol oleh upaya vaksinasi, menjadi perhatian kesehatan masyarakat secara global.

Untuk itu pelatihan EVC ( Epidemic Control for Volunteer )sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas baik dari segi sumber daya manusia.

Adapun tujuan pelatihan ini diantaranya untuk meningkatkan pemahaman pelatihan tentang pengertian KLB, Siklus KLB factor risiko kejadian KLB, serta peran relawan PMI dalam pencegahan dan pengendalian KLB, meningkatkan keterampilan peserta pelatihan dalam mengenal, merangkai dan menggunakan perangkat pengendalian KLB, meningkatkan pemahaman mengenal pran dan fungsi markas PMI dalam siklus kejadian KLB, memperkenalkan peserta pelatihan pada system survellans kesehatan manusia dan kesehatan hewan yang telah diterapkan di kementerian kesehatan, pertanian sampai tingkat kabupaten kota dan dibawahnya, serta meningkatkan pemahaman Peserta pelatihan dalam mobilisasi dan mendorong relawan sebagai survellans aktif pada saat kejadian KLB/ terjadi peningkatan kasus penyakit tertentu, pungkasnya.*(Cak Amin CERITAELAWAN.id)
Next Post Previous Post