Teruntuk Orang Tua, Jangan Sepelekan Datang Ke Posyandu



CERITARELAWAN.id - Seringkali ketika mengunjungi Posyandu, ibu kader mengeluh bahwa tidak semua balita yang dicakup Posyandu tersebut datang. Alasannya ada ibu balita yang bekerja, jarak Posyandu terlalu jauh dari rumah, atau terkadang lupa kalau sudah tiba tanggal Posyandu.

Hal ini terkadang menyusahkan para kader, karena setelah itu harus menyerahkan data ke Puskesmas, sementara data balita tidak lengkap. Mungkin tidak masalah kalau itu data balita yang sehat. Kalau data yang tidak lengkap adalah data balita yang berat badannya turun, atau terindikasi mengalami kurang gizi, bahkan gizi buruk, maka ini akan menyulitkan.

Pada dasarnya, Posyandu itu sendiri ada karena memiliki banyak manfaat untuk masyarakat. Masyarakat jadi mudah untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita; bayi dan balita mudah untuk mendapatkan imunisasi maupun kapsul vitamin A; dan yang paling penting, pertumbuhan anak terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk.

Balita yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk banyak yang masih belum tercatat oleh tenaga kesehatan. Alasannya bukan karena kader tidak teliti, tapi karena ibu-ibu/orang tua balita itu sendiri yang tidak rajin datang ke Posyandu.

Padahal datang ke Posyandu itu simpel: datang, mendaftar, balita ditimbang, dicatat, diberi penyuluhan, lalu diberi pelayanan kesehatan -- biasanya diberikan Makanan Tambahan (PMT). Kalau balita mengalami masalah gizi, maka kader akan menindaklanjuti.Masalah tidak cukup di kehadiran ibu/orang tua saja. Seringkali ibu/orang tua balita datang secara rutin, tetapi tidak membawa KMS (Kartu Menuju Sehat) karena hilang atau kadang lupa membawa.

Padahal KMS ini tidak boleh bolong, harus setiap ada Posyandu (biasanya setiap bulan) diisi. Hal ini karena catatan pertumbuhan balita dapat dibaca grafiknya apabila data lengkap setiap bulan. Grafik garis pertumbuhan di KMS ini nantinya akan terbaca, apakah balita berat badannya naik, turun, atau tetap.   

Perlu diketahui, kerja kader tidak hanya waktu hari buka Posyandu saja. Sebelum hari Posyandu, kader juga perlu melakukan persiapan, dan setelah hari buka Posyandu, maka kader akan memberikan tindak lanjut. Misalnya mengunjungi rumah balita yang mengalami gizi kurang atau gizi buruk tapi tidak hadir pada hari buka Posyandu.

Adalah memudahkan para kader apabila para ibu/orang tua balita memiliki kesadaran untuk datang ke Posyandu secara rutin -- kecuali ada halangan sangat urgent --serta membawa KMS. Secara tidak langsung, ibu/orang tua balita berkontribusi dalam mengurangi adanya masalah gizi pada balita yang tidak terpantau, bahkan jangka panjangnya dapat mengurangi angka gizi kurang dan gizi buruk pada balita.

Referensi: Buku Saku Posyandu 
CERITARELAWAN.ID
CERITARELAWAN.ID CERITARELAWAN.ID Portal informasi relawan dan umum, memiliki konten News, Pendidikan, Kesehatan, Sosial, dan Wisata