Dua Buruh Meninggal Covid-19, Pabrik Sampoerna Ditutup
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Satgas Covid-19 Jatim saat jumpa pers di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis, 23 April 2020. (Foto: Tagar) |
CERITARELAWAN.id, Surabaya - Pabrik rokok Sampoerna
Jalan Rungkut Industri Surabaya untuk sementara ditutup. Penutupan ini lantaran
ada dua buruh pabrik Sampoerna yang meninggal dunia akibat terinfeksi
virus corona Covid-19.
"Manajemen PT HM Sampoerna tbk telah menutup
sementara pabrik yang beroperasi di Rungkut tersebut. Karyawannya pun juga
sudah diliburkan," kata Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi, di Grahadi,
Rabu 29 April 2020 malam.
Tim kuratif melakukan rapid test terhadap 323 buruh,
dan hasilnya 100 orang positif reaktif
Joni mengaku setelah ada dua buruh meninggal
pada 18 April 2020, timnya langsung mentracing penyebaran virus SARS CoV-2 di
PT HM Sampoerna tbk.
"Tadi malam kami bertemu dengan pimpinan PT
Sampoerna, hari ini kami tindak lanjuti. Di sana ada dua orang positif dirawat
di rumah sakit. Dua-duanya
meninggal," ungkap Joni.
Mulai besok, termasuk yang diisolasi, akan kami
kontrol. Tenaga medis yang kita tempatkan di ruang isolasi itu, karena mereka
ini tanpa gejala.
Tim kuratif melakukan rapid test terhadap 323 buruh,
dan hasilnya 100 orang positif reaktif. Seluruhnya sudah dilakukan isolasi
mandiri di sebuah hotel di Surabaya.
Tim kuratif akan melakukan test swab terhadap 100
buruh yang positif reaktif. Nantinya tenaga medis ditempatkan di ruang isolasi
untuk melakukan pengontrolan terhadap orang tanpa gejala tersebut.
"Mulai besok, termasuk yang diisolasi, akan kami
kontrol. Tenaga medis yang kita tempatkan di ruang isolasi itu, karena mereka
ini tanpa gejala," tuturnya.
Tim kuratif juga melakukan tes PCR terhadap 165 buruh.
Namun hingga saat ini hasilnya masih belum diketahui.
Joni memprediksi total rapid test akan menyisir 500 buruh
karena memperkirakan sebaran Covid-19 di pabrik tersebut akan terus bertambah.
"Ini sedang berjalan (tracing), kira-kira
ada 500-an orang (yang akan di-tracing)," ucap Joni.[ca/TAGAR.ID]