Jemaah Al Muhdlor Tulungagung Rayakan Idulfitri Hari Ini

Jemaah Al Muhdlor mengikuti ibadah Salat Id di Masjid Nur Muhammad, Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jumat (22/5). (ANTARANEWS/Destyan Handri Sujarwoko)

CERITARELAWAN. TULUNGAGUNG - Jemaah Al Muhdlor yang berpusat di Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur, merayakan Idul fitri 1441 Hijriah hari ini, Jumat (22/5), setelah sebelumnya menggelar Salat Id berjemaah pagi tadi. Jemaah Al Muhdlor merayakan lebaran hari lebih awal dari ketetapan pemerintah dan mayoritas muslim di Indonesia.

Dikutip CERITARELAWAN.id dari Antaranews.com Salat Id digelar di Masjid Nur Muhammad di Desa Wates dan menjadi pusat dakwah Al Muhdlor Indonesia. Salat Id itu diikuti sekitar 40 orang jemaah.

"Kami hanya memantau dan mengamankan jalannya ibadah Salat Id untuk memastikan pelaksanaannya tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Kanit Binmas Polsek Sumbergempol, Aiptu Mujito.

Jemaah yang datang tidak hanya berasal dari sekitar Desa Wates. Sebelumnya, Jemaah Al Muhdlor sebelumnya juga melaksanakan ibadah puasa Ramadan dua hari lebih awal dari ketetapan pemerintah.

Seperti tradisi NU di pedesaan, para pengikut ajaran Habib Sayyid Ahmad Bin Salim Al Muhdhor ini merayakan lebaran pertama mereka dengan menggelar kenduri bersama usai Salat Id.

Salat Id diimami langsung oleh Habib Hamid Bin Ahmad Al Muhdhor, pengasuh pondok pesantren yang juga putra almarhum Habib Sayyid Ahmad bin Salim Al Muhdhor.

Habib Hamid Bin Ahmad Al Muhdhor, sebelumnya menjelaskan bahwa perayaan Idulfitri mereka lakukan lebih awal setelah menjalani puasa Ramadan selama 30 hari penuh.

"Kami melaksanakan puasa dua hari lebih awal dibanding umat Islam pada umumnya," kata Habib Hamid.

Ia menegaskan pelaksanaan Shalat Id maupun puasa Ramadhan lebih awal itu bukan diputuskan sembarangan.

"Sudah ada hitung-hitungannya berdasar petunjuk ahli Falaq. Keyakinan ini juga sudah diikuti jamaah Al Muhdhor sejak lama, sejak masa Habib Sayyid Ahmad bin Salim Al Muhdhor masih hidup," kata Habib Hamid.

Namun, ia menegaskan bahwa dirinya dan para jamaah yang menggelar Salat Id awal tak berkenan diliput media.

"Ibadah itu urusan yang sangat pribadi. Kami ingin menjalani ibadah dengan tenang dan tidak perlu menjadi sorotan yang nantinya justru memicu perdebatan di masyarakat karena kami menjalani ibadah Salat Id lebih awal dibanding umat Islam pada umumnya," katanya.

Habib Hamid mengatakan penganut ajaran Al Muhdlor tidak hanya ada di Tulungagung dan sekitarnya. Tetapi juga tersebar di sejumlah daerah di Indonesia dan berjejaring hingga di Mesir, Timur Tengah.

Barometer kami (ajaran Al Muhdlor) dari sana (Timur Tengah)," katanya. 

Editor : amin

sumber berita Antara