Pria tak dikenal itu diduga bunuh diri di jalur KA di Sragen tersebut. Setelah kejadian banyak warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian. Mereka ada yang mendekati tempat kejadian perkara.
Polisi lalu lintas juga datang ke lokasi untuk
mengatur lalu lintas di lokasi kejadian sembari menunggu tim identifikasi
Polres Sragen.
Kondisi mayat pria tak dikenal yang tergeletak
di tengah rel KA itu hancur. Oleh warga, jenazah itu ditutupi daun pisang.
Sejumlah organ kepala berceceran di sekitar lokasi kejadian.
Seorang petani asal Kampung Wonowongso RT
001/RW 008, Sine, Sragen Kota, Sutrisno, 49, mengaku saat di sawah mendengar
suara klakson kereta api yang terus dibunyikan pada jarak 2-3 km dari palang KA
Gambiran.
“Saya lihat ke timur. Saya kira lampunya
kuning. KA itu lama-kelamaan melambat dan berhenti. Setelah saya tanya warga
ternyata ada orang yang tertabrak KA,” ujarnya
Seorang warga Wonowongso lainnya, Tri Wibowo,
45, bercerita saat memangkas kayu bakar mendengar suara penjaga pintu palang KA
teriak-teriak dan melihat ke arah barat ada laki-laki berjalan ke tengah jalur
KA sisi selatan kemudian merentangkan kedua tangan.
Dia mengatakan orang itu menghadap ke arah
sepur tampak seperti mengadang KA Sri Tanjung dari arah barat.
“Orang itu langsung tertabrak KA dan sempat
terseret sejauh 20 meter. Saya lihat tangan kiri dan kaki kanan lepas dan organ
lainnya tercecer. Laki-laki itu memakai baju warna putih dan celana hitam.
Orang itu sebelumnya berjalan dari Utara karena motornya ditaruh di Utara,”
ujarnya.
Sebuah motor Honda Blade berpelat nomor AD
6513 MY warna kombinasi hitam dan oranye serta helm warga hitam diduga milik
korban. Motor itu diparkir di utara jalur rel KA.
Tim Polsek Sragen Kota melakukan olah kejadian
perkara di lokasi kejadian. Mereka mengidentifikasi bersama tim identifikasi
dengan meneliti darah pertama yang tercecer dan memeriksa motor korban.
Munif staf PMI Kabupaten Sragen menambahkan setelah di identifikasi tim Palang Merah
Indonesia (PMI) Sragen mengevakuasi korban beserta organ-organ korban yang
tercecer. Korban dibawa ke kamar mayat RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dan
motor dievakuasi ke Mapolres Sragen.
Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandhy Cahya
Priambodo melalui Kapolsek Kota AKP Mashadi mengatakan berdasarkan keterangan
saksi, warga, dan masinis yang dihubungi lewat telepon, korban diduga sengaja
menabrakkan diri ke kereta.
“Kami belum menemukan identitas korban karena tidak ditemukan kartu identitas apa pun. Kami menemukan surat tanda nomor kendaraan (STNK) atas nama warga dari Pohireng, Sukodono, Sragen. Tapi identitas itu belum tentu sama dengan identitas korban. Kami masih menyelidiki identitas korban lebih lanjut dari ponsel Lenovo warna putih,” ujarnya