Antar ke Sekolah, Ayah Dan Anak Tewas Terlindas Mobil di Nganjuk

FOTO: Korban tergeletak meninggal di jalan. (Istimewa)

CERITARELAWAN.ID, Nganjuk - Kecelakaan merenggut dua nyawa dan seorang balita luka-luka, terjadi di jalan raya Umum Warujayeng – Loceret tepatnya di timur jembatan Badug masuk Desa Malangsari, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Dua orang tewas, yakni Sulton Faliq Balya (34) dan Ibrahim (10), sedangkan Aisyah (4) luka-luka.

Dikutip dari Jurnaljatim.com laka itu terjadi pada Sabtu (7/3/2020) jam 06.30 Wib dan dilaporkan jam 08.30 Wib. Korban meninggal dan luka adalah ayah dan anak warga jalan Joyoboyo, RT 011 RW 003, Desa Kecubung, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk.

“Korban Atas nama Sulton dan Ibrahim meninggal di tempat dengan luka parah di kepala, sedangkan Aisyah luka kepala dan tangan,” kata Ipda Sugino, Kanit laka lantas Polres Nganjuk.

Saat itu, Sulton mengendarai sepeda motor Kawasaki Nopol AG 6576 WJ membonceng dua orang anaknya Ibrahim dan Aisyah. Sulton melaju dari arah barat ke timur dan diduga hendak mengantarkan anaknya berangkat ke sekolah.

Nah, sampai di lokasi kejadian, karena jalan meningkung ke kanan dan sepeda motor menghindari genangan air lubang jalan, sehingga berjalan terlalu kekanan dan hilang kendali lalu terjatuh. Disaat bersamaan, dari arah berlawanan meluncur mobil L 300 nopol 1308 VC, dikemudikan Subro Maliki (50) warga Dusun Santren, Desa Malangsari, Kecamatan Tanjunganom Nganjuk.

“Karena jarak sudah dekat, mobil tidak bisa menghindar sehingga menabrak dan melindas pengendara motor yang terjatuh,” ujarnya.

Korban yang merupakan satu keluarga tersebut, kemudian di evakuasi ke RSUD Nganjuk. Kedua kendaraan yang terlibat laka diamankan polisi untuk dijadikan barang bukti. Sedangkan Sopir L 300 diperiksa untuk dimintai keterangannya. (CA)

CERITARELAWAN.ID
CERITARELAWAN.ID CERITARELAWAN.ID Portal informasi relawan dan umum, memiliki konten News, Pendidikan, Kesehatan, Sosial, dan Wisata

Post a Comment for "Antar ke Sekolah, Ayah Dan Anak Tewas Terlindas Mobil di Nganjuk"