Proses Pencarian Korban laka air perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali terus dilakukan

TERUS DILAKUKAN: Proses evakuasi korban laka air perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo terus dilakukan. Minimnya peralatan dan jarak pandang yang terbatas lumpur menjadi penghambat tim yang melakukan penyelaman. (CITRA AYU/RADAR SOLO)



CERITARELAWAN.ID, Boyolali -  Pencarian korban laka air perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, menemui sejumlah kendala. 

Salah satunya jarak pandang yang terbatas akibat ketebalan lumpur mencapai 30 centimeter (CM). Hal tersebut membuat jarak pandang begitu rendah bahkan nol. Ditambah lagi pencarian korban dilakukan secara manual dengan penyelaman. 

Dikutip dari radarsolo.jawapos.com Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Semarang Nur Yahya menjelaskan selain jarak pandang yang terbatas peralatan untuk pencarian masih sangat minim. Kedalaman Waduk Kedung Ombo mencapai 80 meter. Selain itu faktor ketebalan lumpur membuat dasar air menjadi keruh. 

"Kendala pertama kami masih minim peralatan pencarian bawah air, seperti water drone. Terutama untuk pencarian dengan kedalaman lebih dari 20 meter. Karena pencarian kita masih manual. Sedangkan lumpur cukup tebal dan jarak pandang rendah bahkan nol," ungkapnya saat ditemui Jawa Pos Radar Solo di Posko SAR, Minggu (16/5/2021). 

Saat ini pencarian dilakukan sejauh 20 meter dari titik tenggelam. Dengan kedalaman berkisar 15-20 meter. Nantinya pencarian akan diperluas pada kedalaman 25 meter. Pada kesempatan ini Tim SAR akan menerjunkan penyelam khusus yang sudah bersertifikasi. 

Sementara itu, informasi yang dihimpun di lokasi tim berhasil menemukan satu survivor atas nama Destri, warga Karangmanis, Juwangi pada 06.58. Jenazah ditemukan dengan jarak 14 meter dari lokasi tenggelam. Kemudian tim pencarian menemukan rambut manusia di lokasi tenggelam pada 07.59. 

"Arus air cenderung tenang. Dan cuaca cerah. Namun, kedalaman dan lumpur menyebabkan jarak pandang rendah. Kami akan kerahkan tim penyelaman dan juga tim darat untuk menyisir lokasi. Karena setelah dua-tiga hari mayat akan mengapung," terangnya. 

Sesuai standar operasional prosedur (SOP) pencarian akan dilakukan selama 7 hari. Dan jika setelah 7 hari pencarian tidak ada tanda-tanda, pencarian akan ditutup. Selain itu, kendala jarak pandang ini menyebabkan penyelam harus meraba dasar Waduk Kedung Ombo. Karena diperkirakan jenazah berada didasar Waduk dan tertutup lumpur. (amin)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url