Gerakan Vaksinasi Merdeka, 1.022.053 Orang di Jadetabek Telah Divaksinasi Covid-19

 Ilustrasi vaksin mRNA Sumber Kompas.com


CERITARELAWAN.ID, Jakarta  - Polda Metro Jaya mencatat sekitar 1.022.053 orang telah menerima vaksinasi Covid-19 melalui program Vaksinasi Merdeka yang diselenggarakan pada 1-10 Agustus 2021.

Ketua Satgas Vaksinasi Merdeka Kombes Pol Herukoco menyatakan, dari 1.022.053 orang itu, sekitar 711.981 orang di antaranya disuntik di DKI Jakarta.

Sedangkan, 310.072 orang sisanya disuntik di Kota dan Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

"Jadi, capaian Gerakan Vaksinasi Merdeka selama 10 hari mulai tanggal 1-10 Agustus untuk di DKI dan wilayah penyangga yang merupakan wilayah hukum Polda Metro berhasil memvaksin 1.022.053 orang," kata Herukoco, dilansir dari kompas.com, Rabu (11/8/2021).

Dia merinci, dari 711.981 orang yang disuntik di Jakarta, ada 621.050 warga yang disuntik dosis pertama dan 90.931 warga divaksin dosis kedua.

"Sedangkan untuk 310.072 warga di wilayah penyangga, rinciannya dosis pertama 252.162 orang dan tahap kedua 57.910 dosis," ucapnya.

Herukoco menyatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada 96,5 persen warga di Jakarta yang telah divaksin atau tersisa 311.122 warga di sana yang belum menerima vaksin.

Oleh karena itu, kepolisian berencana untuk melakukan vaksinasi terhadap 311.122 orang tersebut selama 7 hari terakhir pelaksanaan Vaksinasi Merdeka hingga 17 Agustus 2021 nanti.

"Sisa jumlah itu, yang akan kita kejar terus. Sehingga mencapai target saat 17 Agustus nanti," kata dia.

Herukoco menambahkan, terdapat 667 lokasi vaksin dalam program Gerakan Vaksinasi Merdeka itu.

Sebanyak 667 lokasi tersebut terbagi di Jakarta Selatan sebanyak 121 titik, Jakarta Utara 113 titik, Jakarta Timur 204 titik, Jakarta Barat 181 titik, Jakarta Pusat 44 titik dan Pelabuhan Tanjung Priok 4 titik. (amin)

amin Membangun Negeri Melalui Literasi

Post a Comment for "Gerakan Vaksinasi Merdeka, 1.022.053 Orang di Jadetabek Telah Divaksinasi Covid-19"