552 Pendonor Darah 75 Kali Terima Penghargaan Gubernur Jatim

Gubernur Khofifah menyerahkan penghargaan pendonor 75 kali di Gedung Negara Grahadi Surabaya (13/12/2021)
CERITARELAWAN.ID, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta agar dilakukan revitalisasi atau menggiatkan kembali pembinaan Palang Merah Remaja (PMR) sebagai generasi milenial yang memiliki jiwa sosial tinggi dan cinta tanah air. Hal itu diungkapkan dalam kegiatan penganugerahan piagam penghargaan dan Satya Lencana Donor Darah sukarela 75 kali  di Gedung Negara Grahadi, Senin (13/12/21).

"Seperti disampaikan Imam Utomo Ketua PMI Jatim, bahwa Jatim hingga saat ini menjadi daerah yang tingkat kesukarelawanan para pendonor darah tertinggi di Indonesia. Ini menjadi potensi yang membanggakan. Tetapi, ke depan kita harus terus mempertahankan prestasi di bidang kemanusiaan dengan mereviltalisasi PMR. Pembinaan dilakukan sejak SMP dan SMA. Nanti berlanjut ke tingkat mahasiswa dan penggantikan para seniornya yang sudah banyak mendonorkan darah secara kontinyu," paparnya.

Menurut Gubernur wanita pertama di Jatim ini saat ini merupakan generasi X terakhir yang terlahir 1965. Setelah itu ada generasi white dan generasi Z yang disebut adalah milenial tahun 2010. Yang dimaksud pokoknya dalam teori generasi Alfa yang terlahir di tahun 2010 generasi Alfa itu berarti sudah umur 11 tahun. Dalam teori generasi, generasi Alfa itu nanti jiwa sosial kurang, tidak suka mendengar nasehat, tidak memiliki suasana gotong royong. Berbeda dengan generasi milenial saat ini. `Inilah tugas kita bersama untuk melakukan pembinaan lewat PMR. Kepada seluruh anak bangsa pembinaan tidak harus melakukan proses transfusi darah yang SMP ini atau SMA. Tetapi, tujuan sudah bisa menyampaikan pesan-pesan bagaimana sisi kemanusiaan harus kita bangun. Salah satu pintunya adalah melalui Palang Merah Remaja,` harapnya.

Sementara itu, Ketua PMI Jawa Timur H Imam Utomo S menyampaikan pemberian penghargaan dan satya lencana donor darah sukarela 75 kali yang dilakukan Gubernur, merupakan program rutin PMI setiap tahun. Tahun ini ada 552 orang 34 UDD PMI Kota/Kabupaten se-Jatim. `Selain penghargaan 75 kali donor sukarela oleh gubernur juga ada penghargaan 50 kali di mana tahun ini sebanyak 945 orang yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota mendapat penghargaan yang diberikan oleh Bupati dan Wali Kota. Ada juga pengharagaan 100 kali sebanyak 352 orang yang biasanya diberikan oleh Presiden RI,` jelas Imam.

`Yang pasti, saya merasa bangga dan terharu kepada para pahlawan kemanusiaan bagi penondor darah. Kalau saya hitung, 75 kali donor di mana satu kantong 350 cc, berarti selama ini mereka sudah menyumbangkan darahnya sekitar 24 ribu cc yang diberikan secara rutin antara 2 sampai 2,5 bulan,` tambahnya.

Menyinggung tingkat ketercapaian pendonor, di Jatim tahun ini sudah mencapai 825 ribu kantong setiap tahun yang berarti melebih target yang diberikan oleh PMI Pusat yakni minimal 2 persen dari jumlah penduduk. Namun begitu, lanjut Imam bahwa saat ini memang perlu melakukan pendekatan kepada kader muda tingkat siswa dan mahasiswa untuk menjadi penerus donor darah sukarela menggantikan para seniornya. `Memang kita dibantu kegiatan lewat on the spot. Tetapi yang lebih pas yakni memelihara para pendonor sukarela. Karena mereka yang sudah didaftar akan lebih mudah diajak berdonor secara rutin,` ujarnya.

Puncak kegiatan acara diisi dengan pemberian penghargaan berupa piagam dan satya lencana yang dilakukan oleh Gubernur Jatim Khofifah didampingi Ketua PMI Jatim Imam Utomo dan Sekretaris Dewan Kehormatan PMI Jatim Rasyio secara simbolis kepada 10 pendonor 75 kali dan dilanjutkan dengan foto bersama. (amin)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url