Kreatif, Guru SMK di Ponorogo Manfaatkan Atap Rumah Untuk Cocok Tanam Tabulampot

CERITARELAWAN.ID, Ponorogo - Tarmin Seorang guru SMK di Ponorogo manfaatkan dak atap rumah Kostnya untuk bercocok tanam tabulampot

Tarmin guru Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 2 Ponorogo, Jawa Timur mengatakan, kita harus tetap kreatif di lahan sempit, seperti yang dilakukan Guru SMK Negeri 2 Ponorogo Jawa Timur, Tarmin, S.Kom.

"Walaupun kita berada di lahan sempit harus memiliki keleluasaan dalam berfikir. Sehingga muncul inovasi dan kreativitas untuk memenuhi kebutuhan". Ungkapnya Kepada ceritarelawan.id. Rabu, (23/03/2022)

"Aneka tanaman sayur dan buah-buahan di tanam dengan media planterbag dan Galon Bekas Air Mineral di atas dak yang berada di Jl. Poncowolo, Krandegan, Kepatihan, Kec. Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ada lombok, terong, sawi, kangkung, sledri dan aneka tanaman buah lainnya". Jelasnya

Hasil panen dari bercocok tanam selain untuk memenuhi kebutuhan anak asuhnya di kost Griya Amanah, hasil panen juga dibagikan ke tetangga sekitar kost bahkan juga untuk kebutuhan dapur salah satu pondok pesantren. 

"Alhamdulillah dengan menanam aneka sayuran di atas dak ini dapat mencukupi kebutuhan anak-anak kost di Griya Amanah, bahkan bisa berbagi dengan tetangga". Terangnya

Mungkin berkah dari berbagi inilah yang menyebabkan tanamannya subur dan berbuah lebat, untuk lombok sendiri bisa panen sampai beberapa kali, tanaman tetap subur dan produktif, karena setiap kali ia lakukan pruning terhadap ranting-rantingnya sehingga muncul tunas-tunas baru beserta bakal buah.

Ia berharap apa yang dilakukannya bisa memberikan edukasi untuk memanfaatkan lahan sempit baik di sekolahan maupun di rumah. Edukasi ini ditujukan kepada guru dan siswa agar mampu kreatif dan produktif di masa pandemi ini," ungkapnya 

Media tanam yang bagus untuk bertanam tabulampot adalah menggunakan campuran antara tanah, sekam, dan pupuk kandang atau kompos yang telah dipermentasi. Penggunaan sekam dapat diganti dengan serbuk kayu gergajian, agar media tanam bisa poros air dan tentunya lebih ringan. 

Untuk penyiraman ia menggunakan sistem drips sehingga tinggal memutar krain air akan mengalir melalui instalasi pipa drips yang telah terpasang dimasing-masing tanaman, kendalanya kalau pas ditinggal mudik semua, tidak ada yang menyalakan kran sehingga tanaman menjadi kering.

Untuk mengatasi hal itu kedepan Tarmin, yang sekaligus guru teknik informatika ini akan menerapkan sistem irigasi tetes berbasis Iot (Internet of Things) karena mampu memudahkan dalam pengolahan tanaman mulai dari penyiraman hingga monitoring kondisi tanaman secara real time, semua itu bisa dikontrol jarak jauh melalui android sehingga tidak ada lagi yang namanya tanaman kekeringan, karena penyiraman dilakukan automatisasi oleh sistem berbasis Internet of Things.

Sementara itu Tomas Rosa Rusdiana, Staf IT SMK Negeri 2 Ponorogo, sangat mengapresiasi apa yang dilakukan rekan kerjanya, selain memiliki hobi bercocok tanam, berbagai kegiatan sosial khususnya yang berkaitan dengan lingkungan kerap Tarmin lakukan dengan berbagai aksi nyata berbagi tanaman gratis, sedekah pohon, penghijauan untuk perbaiki habitat kera dan masih banyak lagi. Semoga ini bisa dicontoh oleh guru-guru lain untuk bisa peduli dan berbudaya lingkungan, pungkasnya. (amin)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url