SDN di Ponorogo Kelas 1 Cuma Ada 1 Siswa

ceritarelawan.id, Ponorogo – Tahun ajaran baru untuk jenjang sekolah dasar (SD) di Kabupaten Ponorogo sudah dimulai tiga hari yang lalu.

Siswa baru hasil dari pendaftaran peserta didik baru (PPDB) perdana masuk. Di Kabupaten Ponorogo, banyak sekali SD negeri pada PPDB lalu yang tidak memenuhi pagu siswa.

Bahkan tak sedikit jumlah siswa barunya dibawah minimal syarat yang didaftarkan di data pokok pendidikan (dapodik) yakni satu kelas minimal 3 siswa.

Seperti yang terjadi di SD Negeri Jalen di Kecamatan Balong. Pada PPDB beberapa waktu lalu, orangtua yang mendaftarkan anaknya di sekolah ini hanya satu anak. Praktis pada tahun ajaran baru ini, kelas 1 SDN Jalen hanya 1 anak atas nama Khoirul.

Kepala SDN Jalen Ponorogo Dedi Agung Nugroho mengungkapkan bahwa satu siswa kelas 1 yang mendaftar di sekolahnya adalah warga yang rumahnya tidak jauh dari sekolah. Alasan orangtua Khoirul tetap menyekolahkan anaknya di SDN Jalen, karena kakaknya duku juga alumni SD tersebut. Sehingga Khoirul pun tetap sekolah di SDN Jalen.

“Selain karena jarak sekolah dengan rumah dekat, kakak Khoirul alumni SDN Jalen. Sehingga orangtuanya tetap menyekolahkan di SD sini meski hanya Ia saja yang kelas 1,” ungkap Dedi Agung Nugroho, Rabu (13/7/2022).

Dedi menjelaskan jika saat ini total siswa di SDN Jalen ada 34 siswa. Sejak 5 tahun terakhir, sekolah ini mengalami penurunan jumlah murid. Pada PPBD tahun lalu, siswa yang mendaftarkan diri berjumlah 3 siswa.

Salah satu faktor penurunan siswa di SDN Jalen, kata Dedi adanya madrasah ibtidaiyah (MI) swasta di Desa Jalen. Sehingga kemungkinan orangtua menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan tersebut.

“5 tahun lalu di Desa Jalen ini berdiri MI swasta, sejak saat itu jumlah siswa mulai menurun,” katanya.

Sebenarnya selama ini pihaknya sudah berusaha keras untuk menjaring siswa peserta didik baru. Para guru sudah melakukan sosialisasi ke taman kanak-kanak (TK) di Desa Jalen dan sekitarnya. Selain itu, program keagamaan di sekolahnya juga sudah Ia tingkatkan. Namun, nampaknya usaha-usaha itu belum membuahkan hasilnya.

“Kita juga sudah berupaya keras, dengan sosialisasi di TK-TK. Selain itu juga meningkatkan program keagamaanya juga,” ungkapnya.

Meski kelas 1 hanya ada satu siswa, Dedi mengaku pihaknya tetap melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM). Untuk sementara, ruangannya digabungkan dengan kelas 2 yang siswanya ada 3 anak. Sebab, aspirasi dari orangtua supaya ada temannya dulu kelas.

“Anaknya masih adaptasi dulu. Kita jadikan satu dengan kelas 2. Jadi KBM-nya ada 2 guru, ” pungkasnya. (*)
ceritarelawan.id
ceritarelawan.id portal informasi relawan dan umum.

Post a Comment for "SDN di Ponorogo Kelas 1 Cuma Ada 1 Siswa"