PSM Takeran Gelar Sholat Idul Fitri hari ini

MAGETAN-Hari ini Sabtu (23/5) sebagian warga di Kabupaten Magetan telah melaksanakan Sholat Idul Fitri. Seperti terlihat di Ponpes Sabilil Muttaqin (PSM) Takeran ini yang telah mengelar Sholat Id, lebih awal dari jadwal yang ditetapkan oleh pemerintah.

KH Zuhdi Tafsir, Imam Sholat Id sekaligus pengurus ponpes meyakini bahwa 1 syawal 1441 hijriyah jatuh pada hari ini, berdasar penangalan bulan yang di wariskan turun temurun dari pendiri.

Bertempat di Masjid utama pada komplek Ponpes Sabilil Muttaqin, Desa Kecamatan Takeran terlihat ratusan jamaah sejak pagi asal berbagai daerah terus berdatangan, selain warga dari lingkungan pondok sendiri. 

Mereka tampak memenuhi masjid hingga halaman untuk melaksanakan sholat id bersama. Dalam pelaksanaannya tidak tampak perbedaan baik gerakan maupun bacaan sholat sama. Hanya waktunya pelaksanaanya saja yang berbeda, yaitu sehari lebih awal.

Pelaksanaan sholat berjalan dengan aman dan lancar penuh kekhusukan hingga usai. Kemudian diteruskan bersilaturahmi saling bermaaf maafan dengan sesama jamaah yang hadir, sebelum membubarkan diri dengan tertib.

dikutip CERITARELAWAN.id dari jarrakpojatim.com KH Zuhdi Tafsir, Imam Masjid sekaligus pengasuh Ponpes Sabilal Muttaqin mengatakan bahwa penetapan 1 sawal 1441 H, jatuh pada hari sabtu ini, 

“Berdasarkan dari bentuk bulan yang sudah terlihat cekung pada malam 22 ramadan lalu. Sehari dari lebih cepat dari yang ditetapkan oleh pemerintah.”tambahnya.

Atas dasar itulah, pihaknya menyakini jumlah hari dalam sebulan tahun ini sebanyak 29 hari saja. Lebaran jatuh pada hari sabtu (23/5).Menurut Imam, penetapan dari bentuk bulan merupakan dasar yang sudah diwariskan oleh Hadratus Syech Imam Mursyid secara turun temurun kepada para penerus ponpes. “Sebagai keturunanya saya mewarisi dan meneruskanya,”tandasnya.

“Hisaf kita biasanya ambil setelah malam 22 romadon, jika bulannya cekung berarti umurnya bulan qomariyah hijriyah itu pasti 29 hari, jika masih cembung berarti usia hari dalam sebulan 30 hari. PSM tidak menganut aliran tertentu, baik NU maupun Muhammadiyah,”terang Kyai.

Lanjutnya, PSM Takeran melaksanakan sholat id lebih awal dari penetapan pemerintah, tetap menjunjung tinggi toleransi dengan umat muslim yang lain yang belum merayakan idul fitri, yang masih menjalankan ibadah puasa.

”kami tidak keluar dulu, tidak makan makan agar tidak menganggu dan mengurangi kekhusuk – an, ibadah puasa yang lain,” pungkas KH. Zuhdi Tafsir Pengasuh Ponpes Sabilil Muttaqin atau PSM Takeran. 

sumber jarrakposjatim.com