Seorang Suami Berusaha Membunuh Istri dengan Membacok Tangannya Sendiri di Desa Ngadimulyo Kecamatan Kampak Trenggalek

Trenggalek.CERITARELAWAN.id - Seorang suami di Kabupaten Trenggalek berusaha membunuh istrinya menggunakan alat pemanen kelapa sawit. Akibatnya, si istri mengalami luka serius, sedangkan pelaku mencoba bunuh diri dengan mambacok tanggannya sendiri. 

"Korban adalah Weni Arismawati (22), sedangkan pelaku adalah suaminya sendiri atas nama Kemis (34). Keduanya warga Dusun Sambeng, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak," kata Kapolsek Kampak, Iptu Anwar di lokasi, Sabtu (22/7/2017). 

Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka robek di bagian kepala, sedangkan pelaku mengalami luka serius di pergelangan tangan. Keduanya saat ini dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis. 

"Untuk suaminya tadi setelah dirawat di Puskesmas Kampak kemudian dirujuk ke RSUD dr Soedomo, dia belum sadar. Sedangkan istrinya masih di puskesmas, kemungkinan nanti juga akan dirujuk," ujarnya. 

Dijelaskan kapolsek, peristiwa penganiayaan tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, dini hari. Saat itu pelaku Kemis berpamitan kepada istrinya buang air besar ke sungai yang ada di belakang rumah. Selang beberapa saat kemudian pelaku kembali ke dalam kamar dan langsung membekap istrinya menggunakan bantal. 

Setelah itu pelaku langsung menghantamkan Dodos atau alat pemanen kelapa sawit ke kepala korban, sehingga mengalami luka robek di bagian kening. 

"Korban sempat cerita, ia bilang, jangan bunuh saya kasihan anak masih kecil. Kemudian pelaku langsung lari ke dapur dan mencoba bunuh diri dengan memotong urat nadi tangan menggunakan sabit," ujarnya. 

Anwar mengaku, polisi masih melakukan proses penyelidikan terkait kejadian itu guna mengetahui penyebab penganiayaan tersebut. Peristiwa naas itu baru diketahui Tarmini, orang tua korban sekitar pukul 04.30 WIB. Dia hendak memandikan anaknya dan menjemur pakaian. Tarmini mengaku curiga setelah mendengat suara rintihan dari dalam rumah anaknya. 

"Setelah saya buka ternyata Weni sudah tergeletak di ruang tamu dengan kondisi bersimbah darah, sedangkan Kemis tergeletak di dapur. Akhirnya saya teriak minta tolong," kata Tarmini. 

Pihaknya mengaku, sebelum kejadian tidak melihat gelagat mencurigakan, bahkan antara korban dan pelaku tampak rukun dan tidak ada perselesihan. "Menantu saya itu biasanya merantau ke Kalimantan, sedangkan Weni kerja di pabrik rokok," jelasnya. (fat/fat)