AHA Center & ICRC Adakan Seminar Regional Manajemen Jenazah (Motd) Dalam Situasi Bencana


CERITARELAWAN.id - Untuk meningkatkan kualitas dan pengetahuan bagi pemangku kebencanaan terutama para relawan yang bertugas disaat bencana AHA Center-ICRC adakan seminar regional tentang Manajemen Jenazah (Motd) dalam situasi Bencana dengan Pencarian dan Pemulihan Jasad Dalam Bencana yang dilaksanakan hari Kamis - Jum'at, 20-21 Juni 2019 bertempat di Gedung Menara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta

Munif Humas PMI Kabupaten Sragen menyampaikan materi dalam kegiatan ini mengenai Praktek Penanganan Jenazah Oleh First Responder Sesuai Prosedur Manajemen Jenazah.

Peserta Seminar dari PMI Pusat, ICRC, AHA Center, PMI Provinsi Jawa Tengah (PMI Kabupaten Sragen), PMI Provinsi DIY, PMI DKI Jakarta, PMI Provinsi Sumatera Barat, BNPB, Kementrian Sosial, Kementrian Agama, Mabes TNI (AD, AU, AL), Mabes Polri, DVI Polri, Basarnas, BPBD Provinsi, Dissaster Manajemen Malaysia, Dissaster Manajemen Thailand, Dissaster Manajemen Philipina, Dissaster Manajemen Laos, Dissaster Manajemen Myanmar, Dissaster Manajemen Vietnam, Dissaster Manajemen Timor Leste, Dissaster manajemen Singapura, Timor Leste Red Cross
Myanmar Red Cross

Data manajemen yang dibutuhkan data orang meninggal, data lapangan, data background, witness informasi, informasi keluarga.

langkah langkah panduan pemulihan jenazah untuk petugas responder pertama  

Koordinasi Pahami rantai komando, ikuti panduan dan prosedur, bertindak yang etis-rajin-penuh hormat-bertanggungjawab

Persiapan Antisipasi ancaman bahaya, gunakan APD, siapkan perlengkapan antara lain: kamera, Penanda jenazah, kantong mayat. Tim minimum berjumlah 4 orang (pengambil gambar/foto, pengumpul data dan barang korban)

Pencarian dan Penemuan Selamatkan nyawa atau bantu yg terluka, cari jenazah apapun, kumpulkan barang pribadi korban, ambil gambar korban

Akhir Operasi Serahkan jenazah, formulir kpd yg berwenang. Lepaskan APD, buang ditempat semestinya, cuci tangan dengan disinfektan, evaluasi tim

Eva Bruenisholz (Forensik Spesialis ICRC Perwakilan Regional Indonesia dan Timor Leste memberikan catatan dalam Penanganan Manajemen Jenazah yang harus digunakan oleh petugas :

Alat Pelindung Diri meliputi : Helmet, Kaca mata pelindung, Masker, Sarung tangan karet, Celemek kedap air, Overal sekali pakai dan Sepatu Bot Tujuan untuk menghindari terpapar oleh cairan tubuh korban, selalu tanggalkan APD dengan tidak menyentuh kulit secara langsung.

Alat Dokumentasi meliputi Clipboard, Formulir data, Kamera, Tag/label/kabel tis untuk jenazah, Spidol permanen, pulpen, Notebook, Penggaris skala/meteran , Kantong plastik, kantong jenazah dan Pastikan tidak ada kerusakan pada alat.

Pelabelan/pemasangan Tag : Gunakan Nomor Identifikasi Unik (NIU) untuk setiap jasad atau potongan tubuh, barang korban dan informasi yang menyertainya, NIU harus mencakup nomor seri sekuensal unik jenazah/inisial anggota atau tim pemulihan, tanggal, lokasi penemuan, waktu penemuan.
Contoh : 001B/MBAE/03.12.2019/PMISRG/09.20

Informasi lengkap ditulis dengan spidol permanen pd tab/label plastik (tahan air dan cairan tubuh) yang terikat kuat pada tubuh dan terlihat jelas, serta sesuai dengan informasi pada label kantong jenazah dengan menggunakan kabel tis.

Pemulihan Jenazah harus memiliki nomor identifikasi unik dan terikat kuat pada jenazah atau potongan tubuh

Pemulihan Potongan Tubuh : Setiap potongan tubuh harus diberi NIU, Jangan mengasosiasikan/menyatukan potongan2 tubuh terpjsah dan saling mencocokan diantara mereka dilokasi kejadian, bahkan bila potongan tersebut ditemukan dengan kondisi tidak lengkap, Ikatkan NIU pd potongan tubuh, Tuliskan catatan posisi lokasi dari potongan tubuh itu pada formulir jenazah

Pemulihan Barang Pribadi :Tidak boleh dipisahkan dari jasad (utuh atau potongan tubuh) yang ditemukan saat pemulihan, Harus disertakan dengan jasad atau potongan tubuh dalam kantong jenazah, Tidak boleh diasosiasikan dengan jasad kecuali bila hubungan keduanya sudah jelas

Foto Jenazah/Potongan Tubuh : Bersihkan jasad agar ciri khusus pada wajah cukup terlihat dan pakaian terlihat pantas difoto, Jangan melepas barang2 pribadi, NIU harus terlihat dan terbaca disemua foto 

Formulir Data Jenazah : Pastikan NIU tercantum dalam formulir, Lengkapi dengan informasi yang sesuai

Untuk memartabatkan jenazah, masukan jenazah atau potongan tubuh ke dalam kantong jenazah.

Pengangkutan Jenazah : Pentingnya Rantai Informasi dengan tujuan memelihara jejak pergerakan dan tanggungjawab atas  Jenasah atau loyongan tubuh, Pakaian dan barang pribadi yang diasosiasikan

Keberlanjutan Bukti dan Informasi :Jenasah atau potongan tubuh dan bukti2 yang diasosiasikan, Formulir informasi jenasah dan formulir informasi, Kantong jenasah

Responder Pertama/Penolong Pertama memegang peranan penting untuk kelanjutan proses identifikasi selanjutnya oleh tim DVI.

Dalam stiap respon setiap petugas perlu ditekankan responder pertama memegang peranan penting itu karena unsur PMI dilapangan adalah salah satunya, sehingga ketika korban banya dalam bencana ada keluarga yang mencari dan menunggu kabar dari keluarganya yang masih terpisah atau bahkan tidak kembali atau tidak ada kabarnya. Pmi harus mensosialisasikan manajemen ini kepada para petugasnya. pungkas Munif.(Cak Amin / CERITARELAWAN.id
CERITARELAWAN.ID
CERITARELAWAN.ID CERITARELAWAN.ID Portal informasi relawan dan umum, memiliki konten News, Pendidikan, Kesehatan, Sosial, dan Wisata